Makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien, Sumedang, Jawa Barat
Siapa yang tak mengenal seorang perempuan pejuang kemerdekaan bagi kaumnya, diantara pejuang-pejuang wanita yang tercatat dalam sejarah Indonesia, Cut Nyak Dhien memberikan cacatan emas yang sangat tebal sebagai seorang istri, ibu, dan pejuang. Tidak hanya rakyat Aceh, rakyat di luar Aceh pun sangat bercermin atas perjuangan beliau, dalam kondisi sakit dan tertawan pun terus menggerakkan perjuangan Rakyat Aceh terhadap kolonial Belanda.
Tentang sejarah perjuangannya dapat di baca lebih lanjut di wikipedia atau juga di tokohindonesia.com.
Untuk mengenang atas perjuangan beliau, kali ini melakukan trip bersepeda untuk mengunjungi Makam beliau yang berada di Gunung Puyuh Sumedang Jawa Barat, tidak jauh dari Alun-Alun Sumedang. Gunung Puyuh ini tidak terlalu tinggi, atau bahkan lebih pantas disebut Bukit saja, merupakan komplek makam-makam keluarga leluhur Sumedang. Kondisi makam secara keseluruhan terawat dengan baik, karena telah ditetapkan juga sebagai daerah cagar budaya oleh Pemerintah setempat, salah satunya karena terdapat makam disemayamkannya Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien.
Kondisi Jalan di dalam Makam terawat rapi dan bersih
Di komplek makam Gunung Puyuh terdapat beberapa kelompok Makam Keluarga, sehingga diperlukan penunjuk arah dan papan nama untuk masing-masing kelompok Makam tersebut. Posisi makam Cut Nyak Dhien berada di Kelompok Makam Keluarga H. Husna, berada di lereng gunung. Ketika memasuki komplek makam jalan akan menanjak kemudia turun untuk menuju makam Cut Nyak Dhien tersebut.
Pintu gerbang (gapura) dan bangunan Makam Cut Nyak Dhien
"Disinilah dimakamkan Pahlawan Nasional: Tjut Nya' Dien, Istri Teuku Umar Djohan, Panglima Perang Besar dalam Perang Aceh. Selama hidupnya Cut Nyak Dhien telah berjuang mati-matian sebagai seorang Pahlawan Putri yang setia di samping suaminya menentang Belanda dalam Perang Aceh, setelah suaminya wafat Cut Nyak Dhien meneruskan jihad memimpin perjuangan sehingga beliau tertawan oleh Belanda pada tanggal 6 November 1905 di Aceh Barat. Cut Nyak Dhien dilahirkan di Aceh pada tahun 1848 dan wafat dalam pembuangan di Sumedang (Jawa Barat) ada tanggal 6 November 1908. Semoga Allah memberi berkah kepada arwah suci Pahlawan Putri yang amat berjasa dan setia ini. Amien".Pada dinding makam sebelah kiri terdapat tulisan "Karena Jihadmu Perjuangan Aceh beroleh kemenangan dari Belanda kembali ketangan rakyat sendir kegirangan. Itulah sebab sebagai kenangan , kami teringat terangan-angan, akan budiman Pahlawan Junjungan, Pahlawan Wanita berjiwa Kayangan". Ditulis menggunakan bahasa melayu sebelum ejaan yang disempurnakan (EYD), disebelahnya dengan menggunakan tulisan arab gundul (berbahasa melayu juga), sedangkan dinding kanan menggunakan bahasa rakyat Aceh.
Sedangkan pada batu nisan tertulis sebagai berikut:
Sedangkan pada batu nisan tertulis sebagai berikut:
Terpatri dalam Makam Cut Nyak Dhien
Selain sudah ditetapkan sebagai Cagar Budaya yang dipelihara dan dirawat oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang, area Makam ini pun pernah direhabilitasi oleh Pemerintah Nangroo Aceh Darussalam pada tahun 1987 untuk memugar Makam Cut Nyak Dhien dan membangun Meunasah (Mushola) di area makam.
Bila ingin menikmati cita rasa masakan khas Aceh, terdapat Warung Khas Aceh tepat di depan Komplek Makam, cobain sajaa ....
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya" ....
SUMBER:http://raddien.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar